Pembagiannya
Kalam ( الكلام ) itu ada 3
( tiga ) :
-
kalimah
isim (( كلمة اسم
-
kalimah
fi'il ( كلمة فعل)
-
kalimah
huruf ( كلمة حرف )
Kalimah isim (( كلمة اسم : Kalimat yang sudah menunjukan
makna dengan sendirinya, seperti nama orang, nama barang yang tidak bersamaan
dengan zaman, secara gampangnya disebut KATA BENDA. Nahwu : زيد (zaid),
بكر (bakar), عمر (umar), بيت (rumah),
مدرسة (sekolahan).
Kalimah fi'il (( كلمة فعل م: Kalimat yang
bermakna dan di ikuti oleh waktu/zaman (KATA KERJA).
· Apabila bersamaan dengan zaman madhi
( زمان ماضى )(zaman yang sudah terlewat
"waktu lampau" ) dan itu diberi nama fi'il madhi ( ماضىفعل( . Nahwu : نصر (menolong),
ضرب (memukul), جاء (datang), مد (panjang).
· Apabila
bersamaan dengan zaman hal ( حل) (zaman yang
sedang dilaksanakan "masa sekarang") atau zaman istiqbal ( استقبل) (zaman yang akan dilaksanakan "masa yang akan
datang" ) itu disebut dengan فعل
مضارع ( fi'il
mudhori'(. Nahwu : ينصر (sedang/akan
menolong), يشهد (sedang/akan menyaksikan), يمد (sedang/akan memanjang).
· Apabila
bersamaan dengan zaman istiqbal dan
menunjukan makna perintah itu disebut
fi'il amar ( امرفعل
(. Nahwu : انصر (tolonglah), اشهد (saksikanlah),
اغز (peranglah).
Kalimah
huruf : kalimah yang dapat bermakna
apabila berkumpul dengan kalimat lainnya Nahwu : هل, فى, لم. Tiga huruf
tersebut tidak mempunyai makna kecuali digabungkan dengan kalimat yang lainnya.
nahwu : هل قام (berdirikah?), فى بيت احسان (di rumah ihsan), لم
يقم (belum
berdiri).
Kalimah
isim (اسم كلمة (
Ciri – cirri kalimat isim itu ada 4 (empat)
yaitu :
1.
|
اعرب
جر (harokat
kasroh). Nahwu : ابن زيد (putra zaid).
|
2.
|
تنوين Nahwu : زَيْدٍ
|
3.
|
Kemasukan
Al (alif lam). Nahwu : البيت
|
4.
|
Kemasukan
Huruf jer ( خارحرف( Nahwu : فى المسجد (di dalam masjid).
|
Keterangan : alif
lam ال ) dengan tanwin itu tidak boleh bersamaan dalam
satu lafadz (apabila sudah ada alif lam, maka tidak boleh di masuki tanwin) begitu
pula sebaliknya.
Huruf
jer ( huruf yang dapat menjadikan kasroh
yang terdapat pada akhiri kalimah isim )
itu ada 10 (sepuluh) yaitu :
No
|
Huruf Jar
|
Keterangan
|
Contoh
|
Makna
|
|
1.
|
Min
( من )
|
memakai
makna Ibtida “ permulaan ”
|
سرت من البيت
|
saya berjalan dari rumah
|
|
2.
|
Ilaالى ) (
|
untuk
makna Intiha “ke / menuju”
|
سرت الى المسجد
|
saya berjalan menuju masjid
|
|
3.
|
‘an
( عن (
|
memakai
makna Mujawazah “melewati”
|
قمت عن القرسى
|
saya berdiri dari kursi
|
|
4.
|
‘ala
(على )
|
memakai
makna Isti’la’ “ diatas ”
|
جلست على القرسى
|
saya duduk di atas kursi
|
|
5.
|
Fii
( فى )
|
memakai
makna Dhorof “di dalam”
|
الماء فى البركة
|
air itu di dalam kolam
|
|
6.
|
Rubba (رب )
|
memakai
makna Taqlil “terkadang”
|
رب رجل لقيته
|
saya jarang berjumpa dengan
seorang laki-laki yang mulia
|
|
7.
|
Bi
( ب )
|
memakai
makna Ilshoq “bertemu”
|
مررت ببكر
|
saya
berjalan bertemu bakar
|
|
8.
|
Ka ( ك )
|
memakai makna Tasybih “menyerupai”
|
زيد كلاسد
|
zaid
seperti harimau
|
|
9.
|
La/li
( ل )
|
ngangge
makna Milkun “milik”
|
الكتاب لزيد
|
kitab itu milik zaid
|
|
10.
|
Huruf
qosam ( حرف القسام)
|
huruf
yang digunakan untuk sumpah. Huruf qosam itu ada 3 (tiga)
|
|||
wawu
( و )
|
Namun ketiga huruf tersebut dapat dipakai sumpah harus
bergandengan dengan lafadz Allah
|
والله
|
Demi Alloh
|
||
ba’ ( ب )
|
بالله
|
Demi Alloh
|
|||
ta’
( ت )
|
تالله
|
Demi Alloh
|
Kalimah
fi’il (فعل كلمة (
Ciri – ciri kalimah fi’il (فعل كلمة ( (itu ada 4 (empat) yaitu :
1. Huruf
Qod ( قد ). Dapat masuk kedalam fi’il madhi lan fi’il mudhori’.
- Apa bila masuk kedalam fi’il madhi, (
قد ) itu mempunyai makna “benar-benar”.
(amr benar-benar sudah berdiri).
قد قام عمر :نحو
-Dan apabila masuk kedalam fi’il mudhori’, قد itu mempunyai makna terkadang
“kadang-kadang”/belum tentu.
(zaid kadang-kadang berdiri) قد
يقوم زيد : نحو
2. Huruf
Sin ( س ) Khusus masuk kedalam kalimah fi’il mudhori’.
(
س ) yang masuk kedalam kalimah fi’il mudhori’ itu
menunjukan apabila pekerjaan tersebut akan dilakukan dalam waktu tertentu.
Nahwu : سيقوم زيد (zaid akan berdiri dalam waktu yang
agak lama)
3. Huruf
Saufa ( سوف ). Khusus masuk kedalam kalimah
fi’il mudhori’.
( سوف )
yang masuk
itu menjadikan pekerjaan fi’il mudhori’ lebih lama
dari pada
( س ).
saufa yaquumu zaidun (zaid akan berdiri dalam waktu yang lama) سوف يقوم زيد :نحو
4. Huruf
Ta’ ta’nits sakinah ( تاء تأنث سكنة ) (ta’
yang mati yang menunjukan makna perempuan).
Khusus masuk
kedalam fi’il madhi. menjadikan fi’il madhi itu harus digandeng/disatukan
dengan isim yang menunjukan “perempuan”.
(hindun sudah berdiri). قامت هند :نحو
Apabila digandeng/disatukan
dengan kalimah isim “laki-laki” itu tidak diperbolehkan.
(zaid
sudah berdiri). قامت زيد :نحو
Kalimat seperti
contoh tersebut tidak
diperbolehkan/salah besar.
Kalimah
huruf
Ciri – ciri
kalimah huruf ( كلمة حروف ) yaitu kalimah yang tidak pantas apabila kemasukan ciri - ciri kalimah isim dan ciri – ciri kalimah
fi’il.
Usaha yg bagus ustadj..
BalasHapusMantap
BalasHapus