Rabu, 14 September 2016

Bab Pembagian Kalam



Pembagiannya Kalam  ( الكلام )  itu ada 3 ( tiga ) :
-          kalimah isim (( كلمة اسم  
-          kalimah fi'il              ( كلمة فعل)
-          kalimah huruf  ( كلمة حرف )
Kalimah isim (( كلمة اسم  : Kalimat yang sudah menunjukan makna dengan sendirinya, seperti nama orang, nama barang yang tidak bersamaan dengan zaman, secara gampangnya disebut KATA BENDA. Nahwu : زيد (zaid), بكر (bakar), عمر (umar), بيت (rumah), مدرسة (sekolahan).
Kalimah fi'il (( كلمة فعل م: Kalimat yang bermakna dan di ikuti oleh waktu/zaman (KATA KERJA).
· Apabila bersamaan dengan zaman madhi ( زمان ماضى )(zaman yang sudah terlewat "waktu lampau" ) dan itu diberi nama fi'il madhi (  ماضىفعل(  . Nahwu : نصر (menolong), ضرب (memukul), جاء (datang), مد (panjang).
· Apabila bersamaan dengan zaman hal ( حل) (zaman yang sedang dilaksanakan "masa sekarang") atau zaman istiqbal ( استقبل) (zaman yang akan dilaksanakan "masa yang akan datang" ) itu disebut dengan فعل مضارع ( fi'il mudhori'(. Nahwu : ينصر (sedang/akan menolong), يشهد (sedang/akan menyaksikan), يمد (sedang/akan memanjang).
· Apabila bersamaan dengan  zaman istiqbal dan menunjukan  makna perintah itu disebut fi'il amar (  امرفعل (. Nahwu : انصر (tolonglah), اشهد (saksikanlah), اغز (peranglah).
Kalimah huruf : kalimah yang dapat bermakna apabila berkumpul dengan kalimat lainnya Nahwu : هل, فى, لم. Tiga huruf tersebut tidak mempunyai makna kecuali digabungkan dengan kalimat yang lainnya. nahwu : هل قام (berdirikah?), فى بيت احسان (di rumah ihsan), لم يقم (belum berdiri).
Kalimah isim  (اسم  كلمة (
 Ciri – cirri kalimat isim itu ada 4 (empat) yaitu  :
1.
اعرب جر (harokat kasroh). Nahwu : ابن زيد (putra zaid).
2.
تنوين Nahwu : زَيْدٍ
3.
  Kemasukan  Al (alif lam). Nahwu : البيت
4.
Kemasukan Huruf jer (  خارحرف( Nahwu :  فى المسجد (di dalam masjid).

         Keterangan : alif lam ال )  dengan tanwin itu tidak boleh bersamaan dalam satu lafadz (apabila sudah ada alif lam, maka tidak boleh di masuki tanwin) begitu pula sebaliknya.
Huruf jer ( huruf yang dapat menjadikan kasroh yang terdapat pada  akhiri kalimah isim ) itu ada  10 (sepuluh) yaitu :
No
Huruf Jar
Keterangan
Contoh
Makna
1.
Min ( من )
memakai  makna Ibtida “ permulaan ”
سرت من البيت
saya berjalan dari rumah
2.
Ilaالى )   (
untuk makna Intiha “ke / menuju”
سرت الى المسجد
saya berjalan menuju masjid
3.
‘an ( عن   (
memakai  makna Mujawazah “melewati”
قمت عن القرسى
saya berdiri dari kursi
4.
‘ala  (على )
memakai makna Isti’la’ “ diatas ”
جلست على القرسى
saya duduk di atas kursi
5.
Fii ( فى )
memakai makna Dhorof “di dalam”
الماء فى البركة
air itu di dalam kolam
6.
Rubba (رب  )
memakai  makna Taqlil “terkadang”
رب رجل لقيته
saya jarang berjumpa dengan seorang laki-laki yang mulia
7.
Bi ( ب )
memakai makna Ilshoq “bertemu”
مررت ببكر
saya berjalan bertemu bakar
8.
Ka ( ك )
memakai makna Tasybih “menyerupai
زيد كلاسد
zaid seperti harimau
9.
La/li ( ل )
ngangge makna Milkun “milik”
الكتاب لزيد
kitab itu milik zaid
10.
Huruf qosam ( حرف القسام)
huruf yang digunakan untuk sumpah. Huruf qosam itu ada 3 (tiga)


wawu ( و )
Namun ketiga huruf tersebut dapat dipakai sumpah harus bergandengan dengan lafadz Allah
والله
Demi Alloh
ba’ ( ب )
بالله
Demi Alloh
ta’ ( ت )
تالله
Demi Alloh

Kalimah fi’il (فعل كلمة (
Ciri – ciri  kalimah fi’il (فعل كلمة ( (itu ada 4 (empat) yaitu :
1. Huruf Qod ( قد ). Dapat masuk kedalam fi’il madhi lan fi’il mudhori’.
- Apa bila masuk kedalam fi’il madhi, ( قد ) itu mempunyai makna “benar-benar”.
 (amr benar-benar sudah berdiri). قد قام عمر  :نحو
-Dan apabila masuk kedalam fi’il mudhori’, قد itu mempunyai makna terkadang “kadang-kadang”/belum tentu.
 (zaid kadang-kadang berdiri)  قد يقوم زيد : نحو
2. Huruf Sin ( س ) Khusus masuk kedalam kalimah fi’il mudhori’.
( س )  yang masuk kedalam kalimah fi’il mudhori’ itu menunjukan apabila pekerjaan tersebut akan dilakukan dalam waktu tertentu. Nahwu : سيقوم زيد (zaid akan berdiri dalam waktu yang agak lama)
3. Huruf Saufa ( سوف  ). Khusus masuk kedalam kalimah fi’il mudhori’.
( سوف  ) yang masuk itu menjadikan pekerjaan fi’il mudhori’ lebih lama dari pada ( س ).
saufa yaquumu zaidun (zaid akan berdiri dalam waktu yang lama) سوف يقوم زيد   :نحو

4. Huruf Ta’ ta’nits sakinah  ( تاء تأنث سكنة  ) (ta’ yang mati yang menunjukan makna perempuan).
Khusus masuk kedalam  fi’il madhi. menjadikan fi’il madhi itu harus digandeng/disatukan dengan isim yang menunjukan “perempuan”.
(hindun sudah berdiri). قامت هند   :نحو
Apabila digandeng/disatukan dengan kalimah isim “laki-laki” itu tidak diperbolehkan.
            (zaid sudah berdiri). قامت زيد   :نحو
Kalimat seperti contoh tersebut tidak diperbolehkan/salah besar.

Kalimah huruf
Ciri – ciri kalimah huruf ( كلمة حروف ) yaitu  kalimah yang tidak pantas apabila kemasukan ciri - ciri kalimah isim dan ciri – ciri kalimah fi’il.